Apa itu Agile Manifesto?

Abdul Hamid
3 min readSep 30, 2020

--

Dalam pengembangan suatu sistem informasi ada beberapa nilai — nilai yang wajib dipahami dan diterapkan jika kita menggunakan metode Agile Software Development, nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah Agile Manifesto. Beberapa nilai-nilai tersebut wajib dipahami dan diimplementasikan oleh semua tim yang terlibat dalam proses pengembangan software yang menggunakan metodologi tersebut.

Agile Manifesto sangat penting untuk dipahami dan diterapkan karena banyak point-point bagus yang bisa meningkatkan kualitas sistem yang dihasilkan serta meningkatkan produktivitas dari tim yang terlibat. Karena fokus yang di terapkan sangat mengedepankan terkait team collaboration, customer oriented, product prefect dan customer colloboration

Terdapat 4 point utama yang harus kita pahami terkait Agile Manifesto, point-point ini juga sudah mencakup semua stakeholder yang terlibat dalam proses development baik itu customer, team lead maupun developer, berikut nilai-nilai dari Agile Manifesto :

  1. Individuals and interactions
    Individuals and interactions over process and tools, maksud dari point ini dalam proses pengembangan suatu sistem informasi adalah lebih mengutamakan proses interaksi yang dilakukan antara tim dengan klien bukan process apalagi tools, dengan kita intens melakukan komunikasi dengan client maka development process akan lebih responsif sesuai dengan kebutuhan client. Bayangkan saja jika kita lebih mengutamakan proses daripada komunikasi maka yang terjadi adalah komunikasi antara tim harus terstruktur, terjadwal dan tidak dinamis, hal ini berbanding terbalik dengan kebutuhan klien yang ingin nya semua serba dinamis karena kebutuhan bisnis itu bisa berubah-ubah dengan cepat. Jadi point yang harus di tekankan adalah interaksi tim baik internal tim maupun dengan klient harus lebih diutamakan daripada proses dari sistem yang dibuat itu sendiri.
  2. Working Sofware
    Working Software Over Comprehensive Documentation, dalam proses pengembangan suatu software biasanya banyak waktu yang dialokasikan untuk membuat dokumentasi produk misalnya spesifikasi produk, requirement, design interface dan lain sebagainya, dimana dokumentasi tersebut biasanya ditulis secara detail sehingga menghasilkan dokumen yang lumayan banyak. Kemudian dokument-dokumen tersebut juga memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pihak-pihak tertentu agar development bisa dilaksanakan, dan biasanya lagi proses ny itu memakan waktu yang tidak sebentar hal ini menyebabkan waktu development jadi lebih panjang atau delay development. Pada agile proses delivery produk lebih diutamakan dan harus lebih cepat, sehingga hal-hal terkait dokumentasi tersebut bisa dikurangi atau dikerjakan belakangan. Selain itu untuk dokument-dokumen seperti diatas disarankan cukup dibuat dalam bentuk user stories saja.
  3. Customer Collaboration
    Customer Collaboration Over Contract Negotiation, pada agile development proses iterasi yang langsung mengajak klien untuk berkolaborasi akan membuat proses development jadi lebih efektif. Klien akan langsung dapat memberikan feedback terhadap hasil yang telah di buat pada setiap iterasi yang berjalan sehingga feedback bisa segera diperbaiki atau bisa segera ditambahkan. Hal ini menguntungkan dua belah pihak baik itu dari developer maupun klient, dari sisi developer produk jadi lebih jelas karena bisa mengeliminasi jika ada fitur yang kurang sesuai dg kebutuhan bussines flow dan dari sisi klien juga diuntungkan karena mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan keinginannya. Jika klien tidak terlibat ketika proses development berjalan maka peluang produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan bussines flow akan sangat tinggi. Agile berusaha memastikan produk sesuai atau sedekat mungkin dengan apa yang klien inginkan sebenarnya.
  4. Responding to Change
    Responding to Change Over Following a Plan, point ini memberikan keuntungan bagi tim bussiness, dimana tim bussiness wajib mengikuti perkembangan dan pergerakan dari pasar. Pada point ini proses development dibuat se-flexible mungkin terhadap perubahan, karena agile menggunakan iterasi yang pendek dan fitur bisa ditambahkan di iterasi berikutnya jika secara bussiness mengharuskan untuk ditambah. Pada Agile, fleksibilitas terhadap perubahan dapat meningkatkan kualitas project sehingga diperoleh nilai lebih pada hasil akhirnya

Kesimpulan
Dari ke-empat point diatas sangat perlu ditekankan dan dipahamkan pada stakeholder yang terlibat dalam pengembangan suatu produk baik itu tim development dan klien, karena suatu produk itu dianggap berhasil jika produk tersebut êasy to change, fast & precise delivery serta right and fit the business model. Dan dengan memperhatikan nilai-nilai pada Agile Manifesto ini insyallah produk yang dihasilkan bisa maksimal.

Sumber

--

--

Abdul Hamid
Abdul Hamid

No responses yet